Selasa, 22 Juli 2008

Unconditional Love..true story...

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit,mereka menikah sudah lebih dari 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak,disinilah awal cobaan itu datang..setelah istrinya melahirkan anak ke 4 tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke 3 seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang sampai lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi,dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya tidak merasa kesepian

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang lalu pada sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian

Istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi,Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan
sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka,
sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah

Pada suatu hari ke 4 anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal
dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg
merawat, yang dia inginkan hanya satu melihat semua anaknya berhasil

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin
sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu
tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak bahkan bapak
tidak ijinkan kami menjaga ibu", dengan air mata berlinang anak itu
melanjutkan kata2nya.."sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah
lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,
kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian"

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka
"Anak2ku ..Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk
nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi tapi ketahuilah dengan adanya
ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah
melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan
hadir didunia ini dengan penuh cinta dan tidak satupun didunia ini yang dapat menggantikannya, coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya ini?

Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, lalu bagaimana dengan ibumu yg sekarang sakit?"

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2
kecil air mata jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno dengan pilu ditatapnya mata
suami yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau bersama dengan para tamu di studio yang kebanyakan kaum perempuan karena tidak sanggup menahan haru kemudian Pak Suyatno bercerita..

"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya,tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran,perhatian maka itu hanya kesia-siaan
Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan sepenuh hati, kemudian dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu
merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya..sehatpun tidak akan saya mencari penggantinya apalagi dia sakit..


cerita tersebut berdasar kisah nyata dan semoga kita bisa belajar dari beliau untuk mencintai seseorang tanpa syarat apa pun...


"Saat logika kita sudah tidak bisa menemukan satu alasan pun untuk tetap bersamanya namun kita tidak pernah berhenti menyayanginya itulah cinta sebenarnya"
(lala 1979-????)


Semoga semua makhluk berbahagia

kaiZen

Minggu, 20 Juli 2008

Memiliki Kehilangan...

Aku pernah merasa senang menatap setiap detail raut mukanya..
Aku pernah merasa riang mendengar tawa lepas dari bibirnya..
Aku pernah merasa hebat bisa membimbingnya menjadi lebih baik..
Aku pernah merasa nyaman memeluk dan mengusap setiap jengkal kulitnya..
Aku pernah merasa kuat saat bersandar dibahunya lelah dengan bebanku..
Aku pernah merasa tidak perih saat pukulannya menyapa wajah dan hatiku..
Aku pernah merasa memilikinya...

Sekarang...aku merasa...

Rasa kehilangan hanya akan ada jika kau pernah merasa memilikinya...


Memiliki Kehilangan
oleh: Letto


Tanganku melepasnya walau sudah tak ada
Hatimu tetap merasa masih memilikinya
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya




Semoga semua makhluk berbahagia

kaiZen